Fak-Fak Kota Pala di Papua Barat
Kabupaten Fak Fak, Provinsi
Papua Barat terletak di kepala burung bagian selatan letaknya sangat
strategis karena mempunya hub dengan Kota Ambon yang relatif lebih
pendek dibandingkan dengan kota-kota lain di pulau Papua.
Administrasi Wilayah
Kabupaten Fakfak terdiri dari 9 distrik yang dibagi lagi ke dalam 7 kelurahan dan 118 kampung.[4] Distrik Karas merupakan distrik terluas, sedangkan Distrik Fakfak Tengah merupakan distrik terkecil. Distrik Kokas merupakan distrik dengan kelurahan/kampung terbanyak, sedangkan Distrik Karas adalah distrik dengan kelurahan/kampung tersedikit. Kelurahan hanya terdapat di 3 distrik, yaitu Distrik Fakfak, Fakfak Tengah, dan Kokas. Berikut ini merupakan daftar distrik dan distribusi kelurahan serta kampung yang ada di Kabupaten Fakfak.
Kabupaten Fakfak terdiri dari 9 distrik yang dibagi lagi ke dalam 7 kelurahan dan 118 kampung.[4] Distrik Karas merupakan distrik terluas, sedangkan Distrik Fakfak Tengah merupakan distrik terkecil. Distrik Kokas merupakan distrik dengan kelurahan/kampung terbanyak, sedangkan Distrik Karas adalah distrik dengan kelurahan/kampung tersedikit. Kelurahan hanya terdapat di 3 distrik, yaitu Distrik Fakfak, Fakfak Tengah, dan Kokas. Berikut ini merupakan daftar distrik dan distribusi kelurahan serta kampung yang ada di Kabupaten Fakfak.
Kabupaten Fakfak mempuyai luas wilayah 14,320 Km2, Terletak di antara 131 ° 30'-138040'BT dan 2 ° 25'-4 ° 00'LS. Distrik Karas Merupakan daerah yang terluas Kabupaten Fak-Fak. Sedangkan Distrik Fakfak Tengah merupakan daerah yang terkecil yaitu 705 Km2 atau 4,92% dari total luas Kabupaten Fakfak.
Kabupaten Fakfak dengan ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut merupakan kota tertinggi dan terdingin di Papua Barat. Kabupaten Fakfak dengan ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut dan Tertinggi Merupakan kota terdingin di Papua Barat.
Berdasarkan hasil pencatatan Balai Meteorologi dan Geofisika Kabupaten fakfak, suhu udara rata-rata pada tahun 2008 berkisar antara 21,6 °C - 30,7 °C lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 yang tercatat antara 21,7 °C-28,9 °C. Berdasarkan hasil pencatatan Balai Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Fakfak, suhu udara rata-rata pada tahun 2008 berkisar antara 21,6 °C - 30,7 °C lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 yang tercatat antara 21,7 °C-28, 9 °C.
Suhu terendah terjadi dibulan Agustus yaitu 20,0 °C dan tertinggi terjadi bulan September yaitu 32,0 °C. Rata-rata kelembaban udara pada tahun 2008 sebesar 84,8% turun dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. Rata-rata Kelembaban udara pada tahun 2008 turun sebesar 84,8% dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. Sedangkan curah hujan rata-rata tercatat 2.106,3 mm lebih rendah dibanding tahun 2007. Sedangkan curah hujan rata-rata tercatat 2.106,3 mm lebih rendah dibanding tahun 2007
Lembaga Pemerintahan
Kepala Daerah
Saat ini, Bupati Fakfak adalah Mohammad Uswanas. Ia menjabat sejak tahun 2010 setelah memenangkan Pemilukada Fakfak 2010 bersama wakilnya Donatus Nimbitikendik dengan mengungguli empat pasang kandidat lainnya. Dan masih melanjutkan untuk periode kedua ini setelah unggul dari dua pasangan calon dengan Wakil Bupati Fakfak, Abraham Sopaheluwakan.
Kota Fakfak berada paling jauh dengan Malakuli, ibukota Distrik Karas, dan paling dekat dengan Raduria, ibukota Distrik Fakfak Tengah. Berikut ini merupakan tabel jarak antara Kota Fakfak dengan ibukota distrik yang ada di Kabupaten Fakfak.[4]
Jarak (km) antar wilayah terhitung dari kota fak-fak
Fakfak - Patipi Pasir 63 km
Masjid Tua Patimburak,
Mayoritas penduduknya beragama Islam, tingkat asimilasi dengan dunia luar sangat tinggi sejak lama (sebelum penjajahan Belanda). Di Kabupaten Fakfak terdapat masjid2 tua peninggalan abad ke-17, salah satunya adalah masjid Patambura yang terletak di Kecamatan Kokas. Hal ini menunjukan bahwa Agama Islam telah mesuk ke Papua sebelum abad ke-17, sebagain ahli memprediksikan bahwa telah masuk sejak abad ke-15. Masyarakat Kabupaten Fakfak sangat menjunjung tinggi nilai keagamaan, terbukti dengan terciptanya sebuah semboyan yang sudah ada sejak turun temurun di kabupaten Fakfak yaitu Satu Tungku Tiga Batu.
Potensi Wisata
Di bidang pariwisata, Kabupaten Fak Fak memiliki beberapa situs budaya yang dapat menjadi daya tarik bagi peningkatan pembangunan di bidang pariwisata. Beberapa pusat wisata baik ekoturisme keindahan laut, peninggalan pra sejarah, keindahan alam hutannya belum membuat wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkeinginan untuk mengunjungi Kabupaten Fak Fak dikarenakan rendahnya dan kurang memadai sarana dan prasarana penunjang pariwisata baik transaportasi darat maupun udara.
Potensi wisata di Kabupaten Fak Fak saat ini belum tersentuh oleh investor baik dari dalam maupun luar negeri. Obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi sebagai tempat pariwisata antara lain,
Desa Ubadari (sumber air),- Distrik Kokas dengan pemandangan alam teluk dan pulau yang masih alami
- Goa peninggalan Jepang pada waktu Perang Dunia II,
- Situs Purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut Tapurarang. Yaitu lukisan peninggalan zaman megalitikum pada dinding-dinding gua.
- Masjid Tua Patimburak – masjid tertua
di Papua yang didirikan pada tahun 1870. - Air Terjun Kayuni Di Distrik Kramomongga Kampung Kayun
- Air Terjun Ubadari Di Distrik Kramomongga Kampung Ubadari
- Air Terjun Tagor Di Distrik Kokas Kampung Mambuni-buni
Infomasi tentang Kabupaten Fak-Fak kita akan ulas pada tulisan-tulisan berikutnya.